Saya orang yang tidak memilih untuk percaya pada pendapat orang banyak, belum tentu kan yang banyak itu benar? Nah, tapi untuk satu hal ini saya setuju,
"Keluarga adalah hal yang penting. Kita tidak dapat memilih orang tua maupun anak kita, tetapi kita dapat memilih pasangan hidup kita. Orang yang akan menghabiskan sisa hidup dengan kita."
Yup, pasangan hidup adalah satu-satunya keluarga yang dapat kita pilih. Saya sangat menyayangi pasangan hidup saya. Orang yang saya pilih untuk menemani hidup saya. Saya tidak sempurna, begitu pula dengannya.
Ehm...coba flash back dulu yah kisah-kisah bersamanya,
Pertama saya mengenalnya di bangku SMP, seorang pria yang kaku terhadap wanita tapi tidak terhadap pria. Dia galak, sombong dan ketus. Apakah saya jatuh cinta? Tentu tidak, ahaha.. Saya sudah memiliki pacar pada saat itu, yang dapat memenuhi keinginan dan harapan saya. Tetapi menjelang akhir kelas 3 SMP, saya berteman cukup akrab dengannya. Saya pernah pergi bermain bersamanya dan kadang-kadang menghubunginya lewat sms.
Setelah lulus SMP, dia pindah ke daerah asal orang tuanya. Saat itu sampai lulus SMA saya tidak pernah menghubunginya (nomor telponnya sudah berubah dan ia pun tidak memberitahukannya kepada saya). Namanya pun tak pernah saya ingat selama 3 tahun itu.
Saat saya mulai kuliah, kami teman-teman SMP-SMA sering mengadakan pertemuan bersama alias reuni. Tiba-tiba namanya disebut, dan saya langsung mengingat wajahnya waktu SMP sambil mengira bagaimana wajahnya saat ini. Saya pun mendapatkan nomor handphonenya dari teman sekampusnya saat itu (teman saya juga saat SMP).
Kucing aja reunian, masa kamu ga?>,<
Saat itu apa saya sudah naksir? Tentu saja tidak, saya masih memiliki pacar ( Pamali kalau sebutin pacarnya sama atau ga dengan yang SMP? @_@ ).
*Nah ini penting jadi di BOLD, UNDERLINE dan ITALIC, ahaha
Langsung dicut ke bagian suka-sukaan ya, panjang banget kalau ga. Saya cuku sering bertemu dengan suami saya saat ini, ketika saya masih berstatus pacar orang (dia jomblo, tapi bawa teman,lol) sampai akhirnya saya putus dengan pacar saya saat itu. Pacar saya yang memutuskan saya karena dia naksir orang lain, jadi clear yah..^^
Saya yang berstatus IJO LUMUT (ikatan Jomblo lucu dan imut) ini akhirnya jalan bareng berduaan saja dengan dia (suami saya saat ini) tanpa ditemani oleh temannya. Pergi nonton bareng, makan bareng, ketawa bareng, pokoknya ga serasa ijo lumut deh, hehehe.. Sampai saya terbiasa dan naksir sama dia, jreeeeng...lah trus apa kabar dia? Dia sudah naksir orang lain, saudara saudari (bagai petir di siang bolong, #eh).
Jadilah saya yang PDKT, sms tiap hari, telpon tiap hari lalu ngajak ketemuan tiap minggu (Kaca mana kaca, harga diri mana harga diri, syukurnya sudah hilang #eh). Saya sangat bersyukur, gayung bersambut air (mari kita mandi yuk) maksud saya bersambut olehnya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, yuhuuuu...akhirnya dia mau sama saya, setelah peliknya drama korea...di hidup saya (belum selesai ngetik, ga boleh protes). Saya pacaran sama dia, lucunya itu karena dia pikir saya menangis (padahal abis menguap mata berair, yihaaaa :3 )
Dia bukanlah pria yang romantis, tapi senang gratis..
Dia bukanlah pria yang berjanji, tapi menepati..
Dia bukanlah pria yang dramatis, tapi realistis..
Dia bukanlah pria new comers di hidup saya, tapi gamers
Setelah pacaran 4 tahun lebih, ia melamar saya tanpa dinner romantis, tapi unik dan dia berharap saya terkejut. Tentu saja tidak terjadi saudara saudara,ahaha.. Saya sangat menyayanginya karena DIA SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK SAYA dan DIA PILIHAN SAYA.
Banyak hal setelah menikah, membuat saya ingin memberikan hal terbaik untuk dirinya. Saya ingin membelikan laptop di www.elevenia.co.id/ctg-laptop-notebook-1